Fungsi Sutradara

Fungsi Kameramen
Kameramen membantu sutradara dalam upaya penerjemahan dari bahasa tulisan ke bahasa visual. Sudut pengambilan gambar amat menentukan keberhasilan penyampaian pesan. Sebagai suatu kontras dapat disebutkan bahwa sudut pengambilan gambar yang tinggi (high angle) terhadap obyek dapat menimbulkan kesan ketidakberdayaan obyek, dan sebaliknya low angle dapat membantu menimbulkan kesan perkasa pada obyek yang diambil. Demikian pula pergerakan kamera dapat membantu menciptakan kesan-kesan tertentu sesuai tuntutan cerita.
Fungsi Pencahayaan
Jika fotografi sering disebut dengan “melukis dengan cahaya”, kira-kira demikian pula halnya dengan video, yaitu bagaimana pentingnya memahami karakteristik pencahayaan pada proses shooting video. Gambar yang jelas/tajam dapat diperoleh pada intensitas cahaya tertentu. Sedangkan kelebihan cahaya (over exposure) menyebabkan detil warna tidak diperoleh dan gambar menjadi dominan putih, sedangkan pada kasus kekurangan cahaya (under exposure), detil warna obyek tidak diperoleh dan gambar menjadi dominan hitam.
Peralatan video memang berbeda dengan peralatan produksi film. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa lensa kamera video memiliki kepekaan cahaya yang lebih rendah daripada kamera film sehingga ia memiliki keterbatasan dalam menangkap rentang cahaya. Karena itulah, lokasi shooting video akan amat menentukan kualitas gambar video yang dihasilkan, dimana pada indoor shooting dengan peralatan lighting yang memadai, sumber-sumber cahaya lebih mudah dikendalikan untuk pencapaian gambar yang ingin dihasilkan. Sementara outdoor shooting harus diatur sedemikian rupa agar kontras warna dapat diminimalkan (yang akan mengurangi ketajaman gambar yang akan dihasilkan).
Fungsi pencahayaan ini dapat diperankan oleh seorang lighting man khusus (terutama jika indoor shooting menggunakan sumber cahaya buatan) atau sekedar bahan perhatian kameramen saat operasional kameranya.
Fungsi Artistik
Seorang penata artistik bertanggung jawab menyiapkan setting lokasi shooting termasuk semua properti yang merupakan bagian dari skenario. Misalnya, dalam skenario terdapat adegan kesibukan kerja di kantor maka penata artistik harus menyiapkan setting lokasi dan semua barang yang diperlukan agar adegan tersebut “hidup” sesuai dengan kenyatannya. Pada konteks home video yang berbeda dengan produksi film komersial, tugas penata artistik tetap penting. Meskipun mungkin tidak perlu dibuat suatu rekayasa khusus untuk setting lokasi dan adegan, namun ia harus mengoptimalkan kondisi lokasi dan properti yang sudah ada untuk membantu fungsi sutradara dan kameramen agar dapat dihasilkan gambar yang baik. Dalam pengambilan suatu gambar produk video amatir misalnya, sering ditemukan kemunculan benda-benda yang mengganggu penglihatan, yang sering luput dari perhatian kameramen. Peran seorang penata artistik lah yang harus membantu mengurangi kemungkinan terjadinya hal seperti ini.
Pada tahap Pra Produksi, penata artistik memulai pekerjaannya dengan mempelajari skenario dengan teliti, lalu membuat list berisi detil kebutuhan set dan properti, lalu membuat bujet untuk penyediaan properti tersebut. Imajinasi dan kreativitas amat diperlukan pada tahap ini untuk mengupayakan agar properti dapat tersedia secara mudah, murah dan cepat, tanpa mengorbankan kualitas properti yang berpotensi merusak cerita. Sedangkan pada tahap Produksi, penata artistik terus mengikuti kegiatan shooting untuk menyiapkan semua kebutuhan bagi adegan demi adegan yang akan di-shooting. Kecepatan dan keterampilan dalam membongkar pasang properti akan merupakan salahsatu penentu berlangsungnya kegiatan shooting yang efektif dan efisien.
Fungsi Make-up & Wardrobe
Fungsi ini diperlukan untuk menyiapkan orang-orang yang akan tampil sebagai obyek shooting dalam hal busana/pakaian/kostum dan make-up. Dalam hal pakaian, beberapa faktor yang harus menjadi perhatiannya : kerapihan, kebersihan, kecocokan, dan warna. Tiga aspek yang disebutkan awal tadi mungkin mudah untuk dipahami, yaitu bahwa pemain/talent yang tampil harus berpakaian dengan layak sesuai dengan perannya. Adapun mengenai warna ialah, berhubung kamera video memiliki kepekaan lensa yang terbatas, maka sedapat mungkin harus dihindari pemakaian warna pakaian yang memiliki kontras tinggi dengan warna kulit/wajah. Yang sering terjadi ialah, bahwa kebanyakan orang Indonesia berwarna kulit gelap (sawo matang) namun karena udara yang cukup panas sering memakai pakaian/kaos berwarna cerah seperti putih, kuning. Kombinasi warna kulit dan pakaian dengan warna tersebut tidak cocok untuk keperluan shooting karena kontras warna tersebut menyebabkan detil obyek sulit tertangkap oleh kamera. Jadi disarankan untuk memilihkan pakaian yang warnanya dekat dengan warna kulit pemain/talent.
Adapun soal make-up, pekerjaan minimal yang dapat dilakukan namun dapat memberi efek signifikan ialah soal kerapihan potongan rambut, pembersihan wajah dan pembedakan. Wajah pemain/talent yang berminyak akan memantulkan cahaya dan akan menjadi gambar yang buruk. Amat baik jika untuk keperluan home video pun tersedia fungsi make-up ini yang melakukan kegiatan pembersihan wajah dan pembedakan agar wajah para pemain/talent dapat tertangkap dengan baik oleh kamera video saat shooting.
Fungsi Asisten
Kegiatan pengambilan gambar sebenarnya melingkupi sejumlah banyak tugas yang kompleks. Sebagai perbandingan dapat kita lihat bahwa setelah berakhir suatu tayangan film komersial, film Hollywood misalnya, maka muncullah sekian ratus orang yang terlibat dalam proses produksi film tersebut. Pada produksi home video, meskipun hanya sedikit sumberdaya manusia yang bisa dilibatkan, sebaiknya fungsi-fungsi tertentu yang telah dijelaskan di atas tetap coba dijalankan meski dengan keterbatasan masing-masing. Untuk itu dapat diperbantukan seorang asisten yang melakukan segenap tugas rangkap untuk membantu tugas-tugas yang dijalankan oleh kru inti. Tugas asistensi ini bisa amat fleksibel, tergantung kondisi di lapangan.
1 komentar:
Mengapa sudut pengambilan gambar dan pergerakan kamera sangat penting dalam kesuksesan penyampaian pesan dalam video?
Visit us Telkom University
Posting Komentar